Sunday, October 2, 2011

Bengawan Solo

http://www.youtube.com/watch?v=VEcu_tWmQQY
Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air
Meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Pakai itu perahu

04.25 am, and i'm still enjoying myself drowning in my random thinking. Bahkan jadwal kelas jam 9 pagi besok nggak sama sekali buat aku beranjak. Pikiranku mengudara jauh sekali. Mengarungi lautan melewati pulau Nipa dan pulau Tuas di bagian selat Singapura, membelah perbedaan waktu. Menyusuri sungai terpanjang di pulau Jawa, Bengawan Solo, yang sudah menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup sekitarnya sejak zaman Pithecanthropus Erectus yang terbukti pernah bertahan hidup disana oleh penemuan fosilnya hingga sekarang. Bermain tebak-tebakan dengan bagian diri yang penasaran dengan salah satu keindahan alam indonesia ini. Imajinasiku yang lasak dan tidak bisa diam menggambarkan indah pohon-pohon yang katanya hidup di tepian, hamparan sawah yang menghijau disekitaran. Kepopularanya melesat tinggi dihantarkan lagu Gesang yang berjudul sama dengan namanya. Diaransemen ulang dan dinyanyikan kembali oleh penyanyi-penyanyi dalam dan luar negeri. Kemarin, hari rabu, tanggal 28 Sepetember 2011, aku dikagetkan oleh lagu ini di kelas Moving Image and Sound atau yang disingkat menjadi kelas MIS. Seni media digital telah menjadi bagian dari kehidupan kontemporer sebagai kemajuan teknologi yang telah berasimilasi dengan gaya hidup manusia sejak industrialisasi modern. Karena itu, dalam kelas MIS kami dilatih untuk meningkatkan kemampuan dalam media elektronik dengan konsep kreatif, metode dan proses melalui pembuatan video. Hari rabu kemarin menjadi pertemuan pertama untuk kelas MIS dan Shengen, dosenku memberikan beberapa contoh videonya. Salah satu dari video tersebut dilengkapi dengan lagu Bengawan Solo sebagai backsoundnya, yang ternyata adalah lagu favorit Shengen. Shengen is a singaporean, but, one thing, he loves Bengawan Solo. He explained how he loves that song for real. Almost of my classmates are singaporean and they were interested when Shengen played it on. Guess what? They couldn't stop singing Bengawan Solo again and again.   
As an Indonesian, how i got myself proud and tried to give them another arrangements of that song. I just can't say anything but again, i realized how i love Indonesia. Terlalu banyak kekayaan Indonesia yang patut dibanggakan. It just too much. Berjanji dalam hati kalau suatu saat nanti aku harus kembali untuk membantu membangun Indonesia dengan caraku sendiri.  

No comments:

Post a Comment